RENUNGAN WARTA JEMAAT GEREJA KRISTEN INDONESIA / 043-2010
MINGGU 4 OKTOBER 2010

KELUARGA YANG SALING MEMAAFKAN


Salah satu penyebab perpecahan dalam keluarga adalah persoalan memaafkan. Tiada maaf atas kesalahan yang terjadi. Pihak yang merasa benar (baca juga : dirugikan) tidak dapat memaafkan pihak yang telah melakukan kesalahan. Membiarkan "permasalahan" tanpa penyelesaian. Berlarut-larut !

Masih berkaitan dengan hal yang di atas. Kalaupun ada maaf, kesalahan yang telah terjadi selalu diingat-ingat. Forgive, not forget ! Kesalahan tersebut "dijaga" sehingga menunggu waktu untuk meledak. Ini juga pelan tapi pasti dapat memecah belah suatu keluarga.

Melihat kenyataan bahwa dosa umatNya amat besar, Allah berfirman : Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dam Aku tidak mengingat-ingat dosamu (Yesaya 43 : 25).

Setelah mengetahui bahwa Allah tidak mengingat-ingat dosa, seharusnya mendorong kita berani mengakui segala dosa dan minta ampun kepadaNya. Bertekad untuk hidup baru. Kehidupan tanpa beban dosa. Kedua, seharusnya mendorong kita untuk memberi maaf kepada sesama dengan limpahnya. Mudah memaafkan dengan tulus ! Ini adalah wujud dari rasa syukur kita yang telah mendapatkan pengampunanNya.

Apakah ada anggota keluarga, teman, dan sesama lainnya yang bersalah kepada Saudara? Maafkan sekarang juga ! Lalu rasakanlah sukacitanya hidup dalam pengampunan.